Selasa, 11 Maret 2014

Canda Yang Tak Berujung Tawa


                2013 telah berlalu, menyisakan beribu kenangan manis dan pahit yang  telah aku lewati bersama teman-teman baruku di SMA. Aku masuk di kelas X MIA 2, dan mendapat teman-teman yang keseruannya tak ada ujungnya. Aku senang bisa menjadi bagian dari kelas X MIA 2 ini yang kami beri nama “Kapal Api”, karena disini aku mendapat teman sekaligus keluarga baru. Pelajaran di semester 1 membuat kami merasa ingin berlibur bersama melepas penat dengan menghirup udara segar.
                Akhirnya liburan pun tiba, aku dan teman-teman merencanakan untuk berlibur ke sarangan tepatnya di air terjun. 26 Desember 2013 tanggal yang telah kami tetapkan. Marinda,Dyah,Alin,Ajeng,Galuh,Reno,Rizal,Yudha,Andi,Luhur dan aku yang ikut liburan ke Sarangan. Sebelum teman-teman berangkat, mereka berkumpul di Ds.Kerso tepatnya di rumah Marinda. Pada waktu itu aku telah berada di sarangan berlibur dengan keluarga, dan nantinya kami akan bertemu di sarangan. Mereka berangkat pukul 8 pagi dan sampai disana pukul 10 pagi. Sebelum mereka sampai Rizal atau kerap disapa mac mempunyai firasat aneh, entah apa yang akan terjadi. Kami menghiraukan firasat yang dirasakan oleh Mac. Sesampainya disana aku dan teman-teman bertemu di depan hotel kintamani. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju ke air terjun. Tak ada kata bosan jika sudah bersama anak X MIA 2 ini. sepanjang perjalanan diisi dengan bercanda dan tak lupa foto bersama.


Kami berhenti di loket masuk air terjun, kocek yang harus kami keluarkan supaya bisa masuk ke temoat wisata yaitu Rp7000,00. Setelah semua membayar kami melanjutkan perjalanan dan ditemani oleh seorang tukang sate yang berjualan disana. Pemandangan yang sungguh luar biasa yang kami lihat saat itu, membuat kami tak kenal lelah.



Namun, pada saat telah sampai pada jalan yang penuh dengan tangga, rasanya kaki ini susah sekali untuk melangkah. Aku pun sampai di dorong sama Reno. Berkali-kali kami berhenti untuk beristirahat sejenak.Kesempatan ini pun juga kami manfaatkan untuk berfoto ria, ahay.. 

Setelah energi kami telah terkumpul, kami melanjutkan perjalanan dan melewati puluhan anak tangga. Akhirnya rasa lelah pun terbayar oleh kesejukan dan keindahan air terjun.
                Disana kami menikmati berjuta air yang jatuh tanpa menghiraukan orang yang berada di bawahnya. Disana kami juga foto-foto, tidak X MIA 2 kalo gak foto-foto. Hehe.. Sambil menikmati air terjun kami ditemani dengan sepiring sate kelinci beserta lontongnya. Rasanya beeehh maknyus,top markotop. 


Namun kebahagiaan itu hanyalah sebuah awal dari sebuah tragedi yang menyisakan kenangan mans sekaligus buruk bagi kami. Kami yang  tak tau apa-apa tentang wilayah itu, tiba-tiba suara gemuruh datang. Kami terkejut dengan suara tersebut, tak hanya kami, semua pengunjung pun juga tercengang beberapa detik sebelum tragedi itu terjadi. Batu kecil pertama seakan akan menjadi petunjuk jalan bagi batu-batu besar di belakangnya. Longsorr..iya longsor. Seketika kami berlari dengan mengucapkan “Allahu Akbar” berkali-kali. Aku dan teman-teman cewek lainnya tak kuasa menahan air mata. Dengan hati-hati kami turun, dan saling bergandengan tangan. Sungguh Allah Maha Kuasa, apapun yang telah dikehendaki pastilah akan terjadi.Sesampainya kami di gubuk tua, yang telah aman dari longsor. Kami memanjatkan doa yang dipimpin oleh dyah. Setelah selesai dan hati kami tenang, kami melanjutkan perjalanan pulang. Beberapa menit kemudian kami telah sampai di pinggir telaga sarangan, dan Alhamdulillah kami sampai dengan selamat.
                Itulah kenangan 2013 yang takkan pernah kulupa,meski kelak kita akan berpisah. Jangan pernah kau lupakan kenangan aku, kamu dan kita di Kapal Api Smada. Kelas yang telah mempertemukan kita, apapun,dimanapun dan bagaimanapun keadaannya kita tetap keluarga besar Kapal Api Smada. KAPAL APIIII.... Jelas Lebih Hebaaat :D

Minggu, 26 Januari 2014

Resensi Novel


Identitas Novel :

1.     Judul buku              : Symphony of Love
2.     Nama Pengarang     : Karumi Iyagi 
3.     Jumlah Halaman      : 249
4.     Tahun Terbit           : Juli - 2012 
5.     Nama Penerbit         : Zettu

Uraian :
Sinopsi
     Kisah dalam novel ini menceritakan tentang kisah cinta yang begitu

dramatis.Seorang yang awalnya tak percaya cinta, justru kemudian menjadi seorang pencinta yang tangguh. Ia belajar tentang cinta dari seorang gadis yang dicintainya. Saat gadis itu ingin menyerah karena ia tak pantas menjadi kekasihnya, ia tak akan membiarkannya. Ia memilih tetap setia mendampingi sang kekasih seberat apa pun masalah yang harus mereka hadapi.

Kelebihan dan Kekurangan
    Kelebihan novel ini adalah dapat memberi kesan dramatis dan romantis. Dilengkapi dengan penggambaran suasana musim di Korea. Musim dingin yang bersalju, musim semi yang berwarna-warni. Kisah yang dramatis sekaligus romantis. Memuat kisah drama Korea yang juga menonjolkan setting. Kota Sokcho yang tenang, cukup jauh dari Kota Seoul. Kota Seoul yang ramai lengkap dengan pusat rekreasinya yang terkenal,Lotte World.Membaca novel ini,bukan hanya membuat kita ikut terbawa dalam kisahnya,tetapi juga membuat kita membayangkan berada di Korea Selatan dengan segala keindahannya.
Kekurangan novel ini adalah belum menceritakan secara menyeluruh nasib dari tokoh sampingan.

Kamis, 23 Januari 2014

Pengalaman Menyedihkan Bahasa Jawa


MANAH INGKAH KUATIR

  Pahit sanget raosipun manah kulo,mireng suanten “Ibu Operasi” nggih meniko 2 tembung ingkang nrenyuhaken manah kulo. Ibu ingkang sare lemes mboten gadah doyo dateng griyo sakit. Enjing ingkang seger sirna. Kulo kinten ibu namung gerah madaran biasa lan sampun dangan. Amargi sakderengipun ibu sampun berobat dateng pinten-pinten dokter lan natos opname dateng Puskesmas Padas. Nanging pinten-pinten dinten saksampunipun medal saking Puskesmas Padas,madaran ibu gerah maleh menawi wancinipun menstruasi. Akhiripun ibu berobat maleh dateng dokter ingkang benten. Jebolipun ibu kengeng kista lan kedah di operasi.
  4 juni 2013,ibu tindak griyo sakit Dr.Moewardi Surakarta. Nanging,namung kulo kaleh mas kula ingkang ngertos,menawi ibu bade operasi . Eyang putri dereng perso. Amargi menawi perso eyang putri saget kaget. Eyang putri namung perso menawi ibu tindak solo bade berobat.
  Benjingipun jam 6 enjing,kulo pikantuk kabar saking bapak,menawi ibu sampun mlebet kamar operasi. Akhiripun sedoyo keluargo ngertos,nopo ingkang sejatinipun kedadosan. Jam 3 sonten,kulo kaleh rombongan bidal dateng Solo. Duginipun mriko,kulo sak rombongan madosi kamar ibu yaiku anggrek 3B,kulo ngertose kamaripun ibu saking bapak.
  Kulo mboten betah nahan luh pas ningali ibu sare lemes,ngagem selang infus dateng astane. Salira ingkang namung diblebet kaleh kulit aluse. Kulo mboten tego ningali ibu. Pahit sanget raosipun cobaan niki. Kulo namung saget doa dateng gusti Allah,supados ibu diparingi kesehatan kados wingiuni. 6 dinten kulo dateng mriko, dinten ke 7 ibu sampun pareng kondur. Sekedik mboko sekedik,kesehatan ibu pulih. Kulo seneng, sak niki detik niki,ibu sampun pulih 100% kados wingiuni.

Sabtu, 07 September 2013

Catatan Harianku



Hay kalian kenangan-kenangan indahku di masa lampau. Jujur aku ingin sekali bertemu l agi dengan kalian. Hanya kalian yang membuat aku semangat untuk hidup, bertemu dengan orang-orang yang sayang kepadaku dan aku pun juga menyayangi mereka. Kapan aku bisa bertemu lagi dengan kalian, kapan? Aku sudah lelah menunggu waktu yang saat itu kalian akan datang menjemputku. Bercanda gurau bersama, seakan-akan tidak ada beban lagi di hidupku. Kalian adalah obat dari semua sakit hati yang aku rasakan. Obat dari rasa tertekan yang aku alami. Aku sangat membutuhkan kalian saat ini. Kalian dimana?                                                                                                                           
Kalian tahu tidak saat ini aku sedang kacau. Aku tertekan dengan hidup yang kujalani sekarang. Ingin rasanya aku melarikan diri dari bumi yang penuh dengan harapan tertunda. Ingin rasanya aku menghilang begitu saja dari orang-orang yang telah mengkhianatiku. Ingin rasanya aku berteriak sekencang mungkin bahwa aku tak mau lagi berada di sini. Tak mau lagi bertemu dengan orang-orang yang telah membuatku menangis. Sakit rasanya orang yang tertekan dan terus tertekan. Aku juga punya hati, hati itu seperti tanaman. Tanaman perlu pupuk supaya tumbuh subur. Tanaman juga perlu di rawat, di siram agar tidak layu. Begitu juga dengan hati. Hati juga perlu pupuk yaitu sebuah kasih sayang dari semua orang di sekitar kita terutama orang tua. Hati juga perlu di rawat yaitu dengan kebahagiaan yang menghiasi harinya. Namun hatiku saat ini sedang rapuh. Hati tidak seperti batu karang yang tegar dan kuat walaupun ia di terjang ombak ia tetap bisa berdiri dengan kuat.                                                                                                                                                                                                    
Aku ingin seperti batu karang, yang siap di terjang ombak kapan pun itu datangnya. Tegar dan selalu kuat berdiri sendiri. Hmm.. sebuah keinginan akan terwujud Jika kita berusaha, namun usaha yang telah aku bangun sia-sia aku tetaplah menjadi anak yang tidak kuat, anak yang lemah dan sangatlah lemah. Aku tahu aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah gadis remaja yang pola berpikirku masih seperti anak sd. Miris rasanya, namun bagaimana lagi inilah aku, aku yang sungguh belum siap dengan apa yang akan terjadi esok dan lusa.

Jumat, 16 November 2012

OSIS SMPN 2 NGAWI


Cerpen Pengalaman Pribadi



SETITIK HARAPAN DALAM KALBU

OLEH  : RN Mustika S
Tenis meja menjadi salah satu hobiku sejak aku duduk di bangku TK.Aku mengenal olahraga ini saat kakakku,kak Kia namanya bermain tennis meja dan aku tertarik untuk mempelajarinya.Akhirnya,papa memasukkanku di salah satu klub tenis meja.5 tahun lamanya aku berlatih,dan sekarang aku berumur 9 tahun.Sebelumnya aku telah mengikuti beberapa pertandingan.Prestasi tertinggiku saat itu juara 1 tunggal putri tingkat Kabupaten.Suatu hari aku mendapat berita bahwa ada pertandingan tingkat Provinsi di Kediri dan papa mendaftarkanku.Sejak saat itu aku dilatih oleh papa.Setiap hari aku berlatih untuk mempersiapkan pertandingan itu.Bagaimana hasil dari latihanku selama ini? Apakah aku mendapatkan apa yang aku harapkan?

          “Kakak mau kemana?” tanyaku saat melihat kak Kia mau pergi membawa tas dan memakai sepatu olahraga.
            “Mau latihan tennis meja” jawab kak Ki
            “Aku boleh ikut? Boleh lah kak aku pengen liat” Aku memohon agar diperbolehkan ikut.
            “Okelah,tapi adek gak boleh nakal ya!”
            “Siap kakak” ujarku sambil hormat seperti hormat kepada bendera
Sesampainya dirumah…
            “Ma..mama..” Aku berteriak memanggil mama sepulang dari rumah kak Kia dan melihat kak Kia berlatih tenis meja.
            “Ada apa to sayang,kok terika-teriak?” Jawab mama sabar
            “Adek pengen kak Kia ma,tadi adek liat kakak maen tenis meja” Aku merengek-rengek minta diajari tenis meja.
            “Iya sayang,nanti mama bilang sama papa dulu ya” Ujar mama berusaha menuruti permintaanku.
Keesokkan harinya papa mengajakku ke tempat latihan tenis meja.Setelah bertemu dan mengobrol dengan pelatihnya,aku pun akhirnya masuk dan mulai latihan keesokkan harinya.Papa pun membelikanku bed untuk latihan esok.Bersyukur,karena orang tua dan orang-orang disekitarku mendukung apa yang aku gemari sekarang.Papa mengantarkanku setiap ada jadwal latihan tenis meja. Latihanku di jadwal setiap rabu,kamis dan sabtu.
            “Ayo papa berangkat…” ajakku dengan penuh semangat
            “Bentar adek,papa mau salat dulu” jawab papa
            “Yaudah, cepetan ya pa” ujarku
Aku pun menunggu papa selesai salat.Setelah itu kami berangkat menuju tempat latihan.Papa menunggu hingga aku selesai latihan tenis meja.Semakin hari aku semakin suka dengan olahraga ini.Semakin hari juga semangatku bertambah untuk mempelajarinya lebih giat,walaupun tinggi badanku tidak seimbang dengan meja tenisnya.Dengan seiring berjalannya waktu,bisa dibilang aku sudah mahir dalam bermain tenis meja.Beberapa kali aku diikutkan pertandingan tenis meja tingat Kabupaten oleh papa.Hasil yang ku dapatkan pun beragam.Pertama kali aku mengikuti pertandingan,aku menjadi juara 4 horee.. Tapi sayang pesertanya memang cuma 4,yah sama saja tidak mendapatkan juara.Tapi perjuanganku tidak cuma sampai disitu.Aku pun berlatih lebih giat lagi supaya dapat menjadi juara 1 Kabupaten,itu impianku.Perjuanganku selama ini tak sia-sia aku mendapatkan juara 1 Kabupaten dalam rangka OOSN dan aku dikirim ke Provinsi yaitu Surabaya untuk mewakili Kabupaten Ngawi dalam bidang olahraga tenis meja.Bangga,itu pasti.Aku semakin yakin bahwa aku bisa lebih dari ini,dan aku akan lebih mengasah kemampuanku di bidang tenis meja.Suatu hari aku diberi tahu papa,kalau ada kejuaraan tenis meja Se-Jawa Timur di Kediri. Ada 2 kejuaraan,diantaranya usia 9 tahun kebawah dan dewasa.Berhubung umurku sekarang 9 tahun,aku masuk di kejuaraan tenis meja usia 9 tahun kebawah Se-Jawa Timur.
            “Adek..” Papa memanggilku
            “Ada apa pah?” Tanyaku penasaran
            “Papa dapat kabar kalau ada lomba di Kediri” Jawab papa dan kembali bertanya
            “Mau ikut apa tidak?
            “Emm..” Aku berfikir sejenak
            “Ikut aja pah,menambah pengalaman” Ujarku dengan raut wajah yang sedikit tidak yakin akan mengikuti pertandingan tersebut.
            “Deal,kalau iya papa bilang sama Pak Surono supaya di daftarkan” Jawab papa
            “Oke pah” Jawabku meyakinkan
Setiap hari aku berlatih mempersiapkan pertandingan itu dan pelatihku sendiri adalah papa.Papa dengan sabar melatihku hingga aku benar-benar mampu dalam mengatur strategi dalam bermain.Terkadang aku merasa tidak yakin terhadap kemampuanku sendiri.Tapi papalah yang selalu menyemangatiku dan selalu memberi motivasi supaya aku dapat terinspirasi.Aku benar-benar bangga kepada papa,meskipun aku nakal dan bandel namun papa tetap mendampingiku dalam berlatih tenis meja.Aku sayang papa.
Pagi,sekitar pukul 05.00 aku beserta rombongan dari Ngawi berangkat menuju Kediri,kota yang terkenal dengan rasa tahu yang khas dengan menggunakan mobil.Sebelum berangkat aku berpamitan dengan mama dan kak Vian,saudara kandungku.
            “Semoga sukses ya sayang,jangan lupa berdoa” Pesan mama sambil mencium kedua pipiku yang tembem ini.
            “Oke mah” Jawabku sambil mencium tangan mama
            “Kak doakan adek ya..” Ujarku meminta doa ke kak Vian
            “Pasti wol,sportif kalau bermain dan jangan lupa berdoa” Pesan kak Vian.Kakakku sering memanggilku dengan julukan wole.Entah julukan itu dari mana asalnya.
            “Oke kakak,siap” Jawabku sambil mencium tangan kakak
            “Nanti kalau dapat juara kakak traktir deh” Ujar kakak
            “Janji lo ya” Jawabku sambil mengacungkan kelingkingnya
            “Iya janji wole” Kata kakak sambil mengapit jariku dengan jari kelingkingnya.
Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam,sesekali aku mengajak bicara kak Uli,pemain tenis meja juga dari Ngawi.3 jam berlalu,akhirnya kami pun sampai di GOR Sanjaya.Tak lupa kami makan pagi terlebih dahulu sebelum masuk GOR.
Degub jantung semakin kencang saat kakiku melangkah memasukki GOR Sanjaya.Langkahku terasa semakin berat saat melihat pemain dari daerah lain melakukan pemanasan dan itu sangat jauh dari kemampuan yang ku punya.Namun lagi-lagi seseorang menyemangatiku dan memberiku motivasi untuk tetap optimis sosok papa,ya itulah seseorang itu.Aku berharap dapat membawa pulang minimal juara 3.
            “Ratna Nur Mustika Sanusi bermain di meja 15” Terdengar suara yang menandakan aku akan bermain di meja 15.Di babak ini aku harus menyingkirkan 2 pemain untuk masuk ke babak selanjutnya.
            “Berdoa dulu,semangat,optimis kamu pasti bisa dek” Ujar papa menyemangatiku.
            “Iya papah” Kataku sambil meminum air putih yang sudah papa siapkan untukku
Alhamdulillah aku lolos dan masuk ke babak selanjutnya.Di babak selanjutnya pun aku lolos sampai akhirnya aku masuk 8 besar.Sedikit minder,karena semakin aku lolos,maka semakin sulit lawan yang akan ku hadapi.Beruntung aku mempunyai papa yang selalu mengerti yang sedang aku rasakan.
            “Menang atau kalah itu sudah biasa,yang terpenting bermainlah semaksimal mungkin,papa sudah bangga” Ujar papa menenangkanku,karena dari tadi aku tampak tidak tenang
            “Iya pah” Jawabku ragu
Hari ini memang hari keberuntunganku.Lagi-lagi aku lolos dan itu diluar dugaan.Aku masuk 4 besar.”Woww..terima kasih ya Allah” Batinku setelah mengetahui hasilnya.
Di 4 besar ini aku bermain untuk merebutkan tiket menuju 2 besar.Namun keberuntungan tak lagi memihak kepadaku.Aku harus puas berada di urutan ketiga dari berpuluh-puluh pemain Se-Jawa Timur.Juara 3 dan 4 tidak dipertandingkan.Otomatis aku menyandang predikat Juara 3 bersama Tunggal Putri Usia Dini Se-Jawa Timur.Penyerahan hadiah dilaksanakan setelah pertandingan perebutan juara 1 usai.Aku beserta rombongan langsung bergegas pulang setelah penyerahan hadiah usai.Di perjalanan,piala aku pegang erat dan kupeluk hingga sampai rumah.
Sesampainya dirumah…
            “Assalamualaikum..” Ujarku mengucapkan salam
            “Waalaikumsalam, selamat ya sayang” Kata mama sambil memelukku.Tak kalah hebohnya kak Vian yang juga mengucapkan selamat kepadaku.
Akhirnya harapanku untuk menjadi pemain tenis meja dan mendapatkan juara pun tercapai.Namun aku akan terus berlatih,hingga aku dapat meraih juara lebih dari apa yang sudah aku capai.

Rabu, 20 Juni 2012

Best Friend







Mereka adalah sahabatku, dari foto yang bawa boneka ya.dhita,fefe,shinta,and me (dari kiri ke kanan)

Fefe (Alberta Felia Lokawija/Pepret)
Dia sahabatku yang paling unyu-unyu,kadang ngegemesin u,u kadang juga ngebetein -__-.Semprul,asemi 2 kata yang menjadi ciri khasnya.Kebiasaan yang paling kentel ada di dia tu,kalo dia lagi laper susah banget kalo di mintai jajan alias pelitnya kagak nahan.

Dhita (Dhita Oktaviani/Empot)
Dia sahabatku yang paling suka ngoleksi jaket.Sering banget sesak napas saat makan bareng,gak tau tu kenapa, udah kebiasaan aku,fefe, and shinta aja udah hafal sama kebiasaannya, yah itulah dhita.

Shinta (Yashinta Dita Tiashudi/Shiped)
Dia sahabatku yang paling caem,eksis dimana-mana.Dia suka banget sama yang namanya pentol, kalo ketawa tu dia gak bersuara,lucu dah pokoknya itu semua ciri khasnya shinta/Shiped.

Kalopun aku ada masalah mereka slalu membantuku,walupun terkadang mereka menyebalkan tapi mereka perhatian banget,yah namanya juga sahabat,suka dan duka di hadapi sama-sama ^^


Template by:

Free Blog Templates